KWARAN CIBEUNYING KIDUL MEMBINA DAN MENDATA ANGGOTANYA
Berdasarkan surat tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung No.840/5622-Sekrt/2011 tanggal 16 September 2011, Kwaran Cibeunying Kidul sedang melaksanakan Pendataan dan Pembinaan anggotanya yang berada dipangkalan-pangkalan Gugus Depan yang berada di Sekolah-sekolah, baik di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun di Sekolah Lanjutan atas.
Beberapa hal yang ditemui dari pendataan tersebut adalah:
A. Di tingkat SD 1. Guru tetap/Guru PNS walaupun berstatus pembina yang sudah memiliki sertifikat KMD maupun KML, jarang mau terjun langsung membina dan melatih pramuka di sekolahnya secara rutin. Banyak diantara mereka hanya tampil pada event tertentu seperti Persami, LT, atau Jambore saja. Atau mengaku sebagai Pembina Pramuka pada saat mau naik pangkat saja. 2. Pembiayaan kegiatan Pramuka agak susah membuat SPJnya, karena dibatasi oleh pagu dalam penggunaan uang BOS. 3. Karena ketidakteraturan latihan maka Tanda Kecakapan Khusus masing-masing golongan, baik siaga maupun Penggalang tidak dapat dicapai secara maksimal. 4. Seringkali terjadi penggolongan antara Siaga dan Penggalang tidak berdasarkan usia anak, melaikan tingkatan kelas. Seperti anak kelas 5 otomatis digolongkan ke kelompok Penggalang, walaupun usianya belum 11 tahun. Hal ini disebabkan anak yang sudah kelas 6 biasanya kegiatan pramukanya dikurangi bahkan distop dipokuskan untuk menghadapi ujian, sehingga anak kelas 5 tampil menjadi penggalang. 5. Tanda Kecakapan Khusus belum konsisten diujikan. Sehingga ketika menyeleksi anak untuk dibina menjadi SIAGA GARUDA susah mencari anak yang sudah menyelesaikan TKK siaga mula, tata, dan bantu secara keseluruhan.
B. Di tingkat SMP 1. Pramuka di SMP sepi peminat. Hal ini terkait dengan kecintaan Mabigus/Kepala Sekolah. Bila Mabigusnya cinta terhadap pramuka, biasanya di sekolah tersebut berkembang pramukanya, Bila kepala sekolahnya tak cinta pramuka, yaaa jangan harap pramuka dapat berkembang di sekolah tersebut. Biasanya di sekolah seperti ini ekstra kurikuler unggulannya bukan pramuka, tapi yang lain, seperti futsal, pemandu sorak, PMR atau lainnya. Ga salah kan?? 2. Di SMP juga belum banyak guru yang mengikuti KMD apalagi KML, ini tantangan tersediri buat pengurus Kwaran sekarang ini.
C. Di SLB 1. Di SLB agak unik juga temuanya. Penggolongan pramuka siaga ataupun penggalang di sini tidak berdasarkan usia, namun berdasarkan tingkat kecerdasan /kompetensi siswa yang bersangkutan. Bisa jadi usianya sudah 15 tahun namun kemampuanya masih usia siaga,maka anak tersebut dijadikan anggota pramuka siaga.. 2. Di SLB banyak guru yang sudah ikut KMD dan KML, namun tantangan terberatnya adalah penerimaan sebagian masyarakat atau anak (pramuka lainnya) kadang menganggap , maaf “agak beda” tehadap anak pramuka dari SLB. Mungkin educasi terhadap masyarakat awam perlu digencarkan.
FOTO2 SAAT PEMBINAAN DAN PENDATAAN ANGGOTA PRAMUKA CIBEUNYING KIDUL
|
Kak Drs. Maman Budiman & Kak Alex mejeng dg pengurus mabigus SMPN 27 |
|
Bersama Kak Arif, mabigus SMAN 14 |
Di SMAN 14 juga ada eskul pramuka, namun peminatnya ga banyak. Maklum di SMA banyak eskul pilihan lainnya. Walaupun pramuka dijadikan eskul wajib, namun para siswa lebih aktif di eskul pilihan, seperti futsal, pemandu sorak, pmr, mendaki gunung, basket, bela diri, dsb.. Mungkin mereka ingin mencoba sesuatu yang baru, karena pramuka sudah mereka jumpai di SD dan SMP.
Pendataan di SD Islam Al-Azhar 36 Bandung.
|
Kak Pian memberi penjelasan |
Selamat datang di SDI Al-Azhar 36 Bandung.
Kak Enung, berbaju coklat-baru sebulan bertugas sebagai KS /mabigus SDI Al-Azhar.
Pendataan di SD Juara.
Kami siap mensukseskan program Kwaran Cibeunying Kidul.
Foto bersama, selesai pendataan.
Di SLB Suryakanti-pun ada pramukanya.
Sudah banyak pembina yang mengikuti KMD dan KML.
Kami terkendala dengan pandangan masyarakat terhadap anak kami yang dianggap "beda".
Pedataan di SDN Saluyu
|
Wakil Mabiran, menghadiri kegiatan di SD Saluyu |
Komplek SD Saluyu masih kekurangan pembina laki-laki.
Walau demikian kami selalu mengikuti berbagai kegiatan, walaupun hasilnya belum maksimal.
|
Kak Sur, ingin menyelenggarakan lomba. SD Saluyu sbg tuan rumah. |